NEWS
 - Publik kembali dibuat heboh dengan kebijakan baru DPR RI: tunjangan rumah Rp50 juta per bulan bagi anggota legislatif. Alasannya? Harga sewa rumah di sekitar Senayan dianggap mahal, dan fasilitas rumah dinas lama sudah tak layak pakai. Namun, kebijakan ini langsung menuai pro dan kontra. Ada yang bilang wajar, tapi banyak rakyat justru kecewa. Yuk, kita bahas bareng dalam format khas NEWS NYA BANGSA!

🎙️ Dialog Tiga Tokoh


NALA (Pembuka):
“Halo, Sobat Bangsa! Hari ini topik kita panas banget—tunjangan rumah DPR Rp50 juta per bulan. Katanya sih ini ‘make sense’. Tapi beneran masuk akal atau justru bikin rakyat makin geleng-geleng kepala? Yuk, kita ulas bareng-bareng.”


DARTO (Analisis):
“Kalau kita tarik data, Adies Kadir, Wakil Ketua DPR, bilang angka Rp50 juta itu masih ideal karena harga sewa rumah di sekitar Senayan memang tinggi. Bahkan bisa sampai Rp40–50 juta sebulan. Jadi katanya wajar kalau DPR dikasih tunjangan segitu.


Sementara Sekjen DPR RI, Indra Iskandar, menambahkan alasan lain: rumah dinas sudah tua, nggak layak huni, jadi lebih baik dialihkan ke tunjangan. Secara administratif, ini sudah disetujui juga sama Kemenkeu. Tapi… angka sebesar itu jelas bikin publik kaget. Apalagi gaji pokok anggota DPR sebenarnya masih di kisaran Rp6–7 juta, sisanya tunjangan.”


LALA (Komentar Publik):
“Ya ampun, Rp50 juta cuma buat sewa rumah? Rakyat di kampung banyak yang masih bayar kontrakan Rp500 ribu per bulan aja susah, lho. FITRA juga bilang kebijakan ini menyakiti hati rakyat. Rasanya DPR kayak nggak peka sama kondisi masyarakat yang lagi sulit. Kalau alasan rumah dinas nggak layak, kan bisa direnovasi, nggak harus ngasih uang gede gitu tiap bulan. Kok malah kayak ‘rezeki nomplok’ ya buat anggota dewan?”


NALA (Penutup):
“Jadi begini, Sobat Bangsa: di satu sisi DPR merasa tunjangan Rp50 juta itu realistis karena biaya hidup di Jakarta mahal, tapi di sisi lain publik menilai kebijakan ini berlebihan dan nggak sensitif dengan kondisi rakyat. Nah, menurut kalian gimana? ‘Make sense’ atau ‘no sense’? Tulis pendapatmu di kolom komentar ya. Sampai jumpa di episode berikutnya!”